Wednesday 26 July 2017

Pilih Main Saham Atau Forex


Aman Main Saham, atau Forex principal. Pertanyaan inilah terus yang menjadi perdebatan hingga saat ini. Bagi yang Anda telah lama berkecimpung dan ahli dibidang forex, makan Forex lah yang akan dipilih oleh golongan ini. Begitupun dengan saham, setelah Anda mahir principal saham seperti Warren Buffet, maka golongan ini pun lebih mendukung bahwa saham lebih aman. Tentu bagi Anda yang awam mengenai hal ini akan binggung dibuatnya. Sebelum merujuk saham dan forex ada baiknya kita kupas dulu mengenai perbedaan antara forex dan saham. Karena tentu harus Anda ketahui jika Anda berniat untuk memilih berinvestasi di bidang ini. Jangka waktu Forex: investasi jangka pendek, karena trading dalam ukuran jam-jaman atau tergantung mood Anda. Golongan ini sering dikenal trader. Biasanya paling lama trading bisa selama 1 minggu. Bahkan sampai 1 bulan. Saham: investasi jangka panjang, mínimo bisa 7 atau 8 bulan untuk BEP. Setelah itu baru profit, tergantung lama kontrak project. Bagi yang serius belajar saham, bisa membaca artikel seputar saham yang verificado e baixar ebook strategi saham di dua artikel tersebut. Ketersediaan Dana Forex. Dana kuat sampai batas dana maksimal kita sebelum margem de chamada, dan dana bisa bablas jika kita salah posisi dan ketersediaan dana kita tidak mencukupi untuk flutuante lebih lama lagi. (Maaf bahasanya rada membingungkan hehe ...) Intinya, dana kita gak kuat menahan rugi ... Saham. Dana tidak akan habis sepanjang perusahaan tempat kita menyimpan saham tidak dinyatakan pailit atau ditutup. Jadi relatif lebih aman. Oleh karenanya, petuah Kakek Waren sangat bijak. Investasi di saham blue chip, kemudian lupakan dan liat hasilnya setelah 20 tahun. Droga, lama banget já. Kudu sabar sih. Alon alon asal klakon hehe .. Pergerakan Harga Pergerakan hager forex membery keuntungan dari dua arah yaitu dr transaksi COMPRAR dan SHORT. Namun dalam pasar forex, mercado yang sedang turun pun bisa dimanfaatkan untuk trading short selling. Dalam pasar Forex, pengaruh berita ekonomi fundamental sangat besar amp berdampak pada pergerakan harga. Keluarnya sebuah berita ekonomi bisa berdampak harga sebuah par mata uang melonjakturun tajam. Sedangkan di bursa saham kita keuntungan hanya diperoleh ketika harga saham naik, dengan transaksi comprar. Jadi, dalam bursa saham trader biasanya não encontrada besar ketika trend harga saham naik. Namun ketika harga saham turun, comerciante da Indonésia tidak bisa melakukan short seling. Pasar saham dalam negri sangat rentan terhadap rumor de mudah digerakkan oleh pihak berduit market maker. Lucro Lucro trading forex amp komoditas memang jauh lebih cepat dr trading saham, namun resiko jg jauh lebih besar. Resiko amp imbal hasil di forex lebih besar karena volatilitas yang tinggi amp menggunakan system Alavancagem. Dengan alavancagem, keuntungan menjadi berlipat. Namun jika rugi juga berlipat, persis seperti bisnis yg dibangun dgn hutang. Luche saham. Sedangkan di saham, teknikal dan bagus fundamental, lucro tidak sebesar di Forex, namun resiko jg lebih kecil. Jadi jika dibilang trading forex komoditas lebih tinggi recompensas dan lebih tinggi resikonya drpd trad saham, itu benar .. Jadi jika dibilang trading forex komoditas lebih tinggi recompensas dan lebih tinggi resikonya drpd trad saham, itu benar. Jadi, jika Anda pemula, mulailah dr trading saham terlebih dahulu sampai psikologi mapan baru ke forex. Baik saham maupun forex sama2 bisa bikin untung maupun buntung Pahami resikonya amp strateginya, baru nikmati hasilnya. Sesuaikan dengan skill dan karakter Anda. Jika Anda belum terlatih, mulai dari investasi low risk terlebih dahulu. Jika Anda suka fluktuasi, siap melakukan stop loss, amp mau belajar teknikal, trading saham ampère forex bisa jadi pilihan. Sekali lagi, comerciante de menjadi seorang butuh waktu dan pembelajaran yang cukup lama. Pahami resiko berinvestasi, pelajari strateginya, minimalkan resikonya Otomatis imbal hasil juga meningkat. Buat pemula, saham memiliki tingkat resiko amp imbal hasil di atas deposito, obligaise, dan reksadana. Forex amp komoditas trading menempati urutan ter-atas berdasar tingkatan imbal hasil dan resiko. Tidak ada jalan yang instan menuju keberhasilan, dan berinvestasi. Jangan hanya tergiur hasilnya saja. Dari tulisan diatas dapat diambil garis besar bahwa saham lebih aman daripada forex .. Related Posts: Setelah membaca Bagian I, anda mungkin menjadi bingung dan bertanya, Jadi sebenarnya mana yang lebih baik, investami saham atau trading saham Saya tidak bermaksud membingungkan anda tetapi ingin menunjukkan Satu prinsip penting yang harus anda pegang jika mau sukses main saham: Hanya karena pakar menganjurkannya, tidak berarti hal itu baik untuk anda. Prinsip ini harus juga anda terapkan pada semua saran di blog ini: jangan ditelan bulat-bulat bandingkan dulu dengan kondisi anda. Karena anjuran pakar sifatnya umum tetapi anda adalah unik. Begini contohnya: pakar kesehatan menganjurkan kita untuk berolahraga, suatu anjuran yang baik. Tapi berolahraga itu tidak spesifik. Apakah artinya kita harus angkat beban atau lari atau berenang atau badminton principal Apakah kita harus melakukannya setiap hari, dua hari sekali, tiga hari sekali, atau setiap minggu Kalau berolahraga melebihi kemampuan fisik, kita malahan bisa sakit atau cedera, bukannya sehat. Jadi, untuk menentukan apa yang baik untuk kita, kita jangan menerima langsung semua yang dianjurkan pakar, tetapi harus terlebih dahulu menganalisa diri kita sendiri. Untuk menjawab pertanyaan Mana yang lebih baik, investami saham atau trading saham e um harus terlebih dahulu menimbang tiga hal berikut: Tingkat kesabaran ea Waktu yang dialokasikan Toleransi terhadap resiko Tingkat kesabaran Kalau anda tier sabar, investasi lebih cocok kalau tidak sabar, negociação lebih cocok. Saya rasa ini cukup jelas. Jika anda tidak sabar tapi memilih strategi beli-dan-pegang, anda akan tergoda menjual ketika saham baru naik sedikit. Setelah anda jual, saham mungkin akan naik dan terus naik. Anda kehilangan kesempatan untung lebih banyak karena ketidaksabaran anda. Waktu yang dialokasikan Kalau anda tidak bisa meluangkan banyak waktu, jangan memilih trading. Pilihlah investasi. Investasi jangka panjang memberi anda kesempatan untuk mengambil keputusan tanpa buru-buru. Strategi ini juga membebaskan anda dari keharusan memantau harga saham setiap menit. Lain dengan trading. Kalau anda memilih trading tapi anda sering sibuk dengan kegiatan lain, saham anda mungkin sudah turun ketika anda sempat memantau harganya. Toleransi terhadap resiko Kalau anda punya toleransi tinggi terhadap resiko, pilih investasi kalau tidak, pilih trading. Kalimat di atas terdengar kontradiktif, tapi tidak demikian. Investasi jangka panjang berarti kita beli-dan-pegang saham terus menerus. Artinya, investidor do seorang, harus tahan, melihat mental, saham yang, miliki, turman, RAR, 5000 ke, 4000 ke 3000 ke, 2000 ke 1000. Selama kondisi perusahaan memenuhi kriteria yang ia terapkan, si investor tetap memegang saham tersebut. Tapi perlu juga anda perhatikan bahwa s elama anda memegang saham suatu perusahaan, kondisi perusahaan bisa berubah dari baik menjadi buruk karena hal-hal yang tidak kita perhitungkan. Ada baiknya saya ilustrasikan dengan contoh. Misalnya kita beli-dan-pegang saham pabrik A di harga Rp 1000. Setelah 1 tahun, saham itu naik menjadi 1200. Anda senang karena, di atas kertas, sudah untung 20. Tiba-tiba pabrik A spous dilalap api. Saham A anjlok por Rp 1200 menjadi 500. Dalam sekejab, posisi untung 20 berbalik menjadi rugi 50. Saham A mungkin saja naik lagi ke 1200, tapi tidak ada jaminan hal itu akan terjadi. Kalaupun terjadi, mungkin memakan waktu lama. Berbeda dengan trading. Trading berarti kita hanya memegang saham dalam waktu pendek. Kalau saham naik, kita jual kalau turun sampai perda de corte titik, juga kita jual. Kita tidak terpengaruh oleh resiko perusahaan atau resiko pasar jangka panjang. Saya sendiri memilih menjadi trader karena toleransi saya terhadap resiko sangatlah rendah. Saya tidak tahan melihat saham yang saya miliki turun. Misalkan saya membeli saham KIJA de 165. Beberapa hari kemudian KIJA turun ke 155. Untuk investor buy-and-hold, posisi rugi Rp 10 (6) adalah hal yang tidak perlu dipikirkan. Tapi bagi saya, kerugian 6 ini membuat saya tidak enak makan, tidak enak tidur. Daripada tidak bisa tidur, lebih baik KIJA tersebut saya jual dan menelan rugi 6. Setelah menganalisa tiga hal di atas, anda siap menentukan sendiri mana yang lebih baik untuk anda, investasi saham atau trading saham. Pak Iyan, terima kasih atas jawaban dari pertanyaan saya yang sebelumnya. Setelah membaca beberapa tulisan bapak tentang investasi saham atau trading saham, saya mempunyai pertanyaan yang cukup menggelitik pikiran saya. Misalkan ada seorang nasabah yang menpunyai alvo rata2 cuan perhari sebesar 1. Berarti perbulannya sebesar 22 (sesuai hari kerja) dan per tahunnya sebesar 240 Nasabah tsb tidak memperdulikan saham apa saja yang akan dibeli sepanjang e broker merekomendasikannya. Nah, katakanlah dia menginvestasikan dananya sebesar 200 juta por tanggal 1 Agustus. Dari daftar portofolionya por tgl 1 Agustus sd 12 Agustus (10 hari kerja) nasabah tsb telah melakukan transaksi jual beli sebesar 870 juta. Dengan saldo akhir sebesar 26 juta. Pertanyaan saya apakah dalam waktu 10 hari nasabah tsb telah mencapai alvo yang ditetapkan olehnya Apa komentar Dari Pak Iyang mengenai simulasi tersebut Terima Kasih. Johnny, sebelum menjawab pertanyaan anda saya mau mengklarifikasikan kalimat quotDengan saldo akhir sebesar 26 juta. quot Mungkin maksud Johnny adalah quotDengan saldo akhir UNTUNG 26 jutaquot Saya coba menjawab dengan asumsi bahwa itulah yang Johnny maksud. Untung Rp 26 juta dalam 10 hari kerja dengan modal Rp 200 juta memang berarti persentase keuntungan adalah 1 por hari. Ini hasil yang sangat baik, apalagi kalau e investidor adalah pemain baru. Pertanyaannya: Mungkinkah seorang investor mengalami hal tersebut di atas. Mungkin, sangat mungkin. Tapi Johnny harus perhatikan: berman saham adalah berlari marathon, bukan berlari cepat (sprint). Maksud saya begini. Banyak pemain saham baru yang melipatgandakan modalnya dalam beberapa bulan karena faktor keberuntungan dan faktor nekad. Saving mudahnya ia mendapat untung, ia menganggap dirinya jenius, seorang quotSuper Trader. quot Karena meremehkan pasar, suatu saat ia akan merugi dan terus-menerus merugi. Semua keuntungan sebelumnya akan habis, bahkan modalnya trocadilho ikut tergerus. Ia menang dalam lari sprint tapi kalah telak ketika lari marathon. Intinya: sangatlah mungkin seorang pemain saham mendapat keuntungan 20-30 por bulan dalam jangka waktu pendek, bahkan untuk pemain saham pemula sekalipun. Apalagi saat kondisi mercado bullish seperti sekarang ini. Nah pertanyaan berikut, investidor de mungkinkah seorang, que não recebeu 20 por bulan selama bertahun-tahun Kemungkinan selalu ada, tapi amat sangat kecil. George Soros anda Warren Buffet berhasil menjadi investidor kelas kakap dunia dengan retorno konsisten hanya 20-40 por TAHUN. Jadi kalau ada investidor Indonésia yang bisa untung konsisten 240 por tahun, dalam beberapa tahun niscaya ia akan menjadi orang terkaya di dunia. Ada satu hal lagi yang perlu Johnny ingat: tidak setiap hari pasar memberi kesempatan mendapat untung. Kalau anda sudah lama berkecimpung di pasar, anda akan tahu ada hari-hari, minggu-minggu, bulan-bulan di mana pasar begitu sepinya sampai-sampai anda sudah sangat senang kalau tidak rugi. Kesimpulannya: alvo laba 240 por tahun sangat sulit dicapai. Tudukan alvo yang lebih masuk akal, misalnya 20 por TAHUN. Tapi kalau Johnny kenal investidor yang bisa konsisten untung 240 setiap tahun, tolong infokan ke saya. Saya mau belajar dari beliau. Mas Iyan, terima kasih ya tulisan2nya sangat mudah dicerna, bermanfaat buat saya yg masih nubie ini. Saya melihat faktor feekomisi beli atau jual utk corretor belum dimasukkan dlam perhitungan. Walaupun kecil, tapi jika sering juga lumayan. Mungkin bisa dibuat komparasi, investidor vs comerciante harian vs trader mingguan vs comerciante bulanan. ) Kalau di mix boleh kan. Investor iya, trader iya. Entah kenapa, ada saham2 yang jika saya dengerbaca namanya saja sudah bikin adem di hati. Saham itu lah yg saya pilih jadi quotpendamping hidupquot saya. Ada saham yang quotbitchyquot, menggoda, mentiroso, naik cepat, turun cepat, itu saham yg seru utk dijadikan pacar. Hahahaha. Iya maksud saya begitu pak, karena saya sedang ditawarkan sistem sekuritas 39tertentu39 (mungkin tidak perlu saya sebut namanya), perda de corte do programa tersebut akan terkena taxa perharinya walaupun harga saham tidak menyentuh nilai corte perda yang kita programa tersebut, Contoh: kita beli saham di Rp . 1.000, lalu cortou a perda di Rp. 800, di H 1 saham menyentuh di angka Rp. 900 (belum menyentuh nilai cortar perda), taxa de tapi tetap dibebankan ke kita dan corte perda harus diaktifkan kembali setelah 24 jam (kalau lewat dari 24 jam, maka cortar perda nya akan off mais taxa dan harus diaktifkan lagi). Apakah cara bekerja sistem seperti itu adalah sesuatu hal yang normal pak atau mungkin orang sekuritas nya yang salah menjelaskan hehe. Terima kasih atas perhatiannya. Kalau saya jadi Reinhard, saya tidak bersedia bayar fee tambahan hanya untuk memasukkan titik corte-perda. Apalagi fee-nya dibebankan setiap 24 jam. Belum corte-perda aja kita sudah rugi. Tidak masuk akal. Kalau memang anda tidak sempat memonitor sendiri harga saham, sebaiknya buka rekening corretor full-service (dilayani manusia). Lalu titip pesan ke broker utk menghubungi anda, kalau harga saham mendekati harga corte-perda. Saya sendiri belum pernah memakai sistem cut-loss di IPOT, tapi setahu saya, taxa de importação e taxa de pagamento em dólares americanos. Sistem ini adalah fitur dari perusahaan untuk menarik nasabah, bukan cara untuk menambah pemasukan. Pak Iyan, terima kasih banyak untuk sharingnya mengenai transaksi saham yang menurut saya matetinya telah tersusun dengan baik, jadi memudahkan kami quotnewbiequot belajar mengenai hal ini. Saat ini saya ingin melakukan investasi jangka panjang (comprar amp hold) saham dengan 20-30 recurso pribadi karena saya percaya perusaha tersebut terus berkembang dan 10 untuk trading, apakah hal ini wajar Berdasarkan melhores práticas yang Bapak lakukan Eoshi, terima kasih untuk komentarnya yang positif . Mengenai alokasi asset Eoshi 20-30 untuk Comprar amp Hold do que 10 untuk trading, secara sepintas OK. Tapi saya tidak tahu Eoshi sudah berpengalaman berapa tahun principal saham, apakah sudah punya rumah atau belum. Kalau belum punya rumah, beli dulu. Baru sisanya (kalau ada) untuk main saham. Kalau anda bukan pemain saham profesional, alokasi asset pribadi terbesar seharusnya adalah pada rumah yang anda tinggali. Kalau baru mulai principal saham sendiri (bukan masuk reksa dana), sebaiknya mulai dengan persentase asset SEKECIL mungkin. Mengapa Karena pada tahun-tahun pertama hampir pasti Eoshi akan rugi. Kalau masuk reksa dana dengan alokasi 20-30 asset (di luar kepemilikan rumah) saya rasa tidak masalah. Terimakasih pa iyan sebelumnya atas penjelasan dalam blog ini yang sangat bermanfaat bagi pengetahuan saya terutama tentang pasar modal. Saya mahasiswa tingkat akhir yang sedang menyusun skripsi tentang saham dan mulai tertarik untuk berinvestasi pada saham namun ilmu saya masih sedikit sehingga mohon dibimbing agar tidak salah melangkah dalam memulai. Saya ingin mengajukan beberapa pertanyaan untuk memulai melakukan trading 1. Bagaimana cara bila kita hendak menjual atau membeli saham 2. Jangka waktu negociação itu satu bulan atau seperti apa 3. Apakah jika kita memilih negociação kita berhak mendapatkan dividen Mohon dibantu atas pertanyaan saya pak. Terimakasih 1. Silahkan baca pos quotBagaimana Cara Membeli Saham Indonesia. quot 2. Tidak ada batas waktu untuk trading. Anda yang menentukan jangka waktu itu sendiri. 3. Dividir tidak ada hubungan dengan trading atau tidak. Silahkan baca pos quotArti Istilah Cum dan Ex Dividen. quot Saya berencana untuk membuka rekening di sekuritas, saya masih belum punya pengalaman sama sekali dalam bermain saham. Saya tertarik dengan saham PGAS yang naik-turun konsisten di kisaran 5.300-5.400. Jika misal, saya beli saham tersebut di harga 5.300 lalu menunggu naik hingga 5.350 dan jual, lalu saya tunggu lagi saham turun ke kisaran 5.300 lalu beli dan jual ketika 5.350 begitu seterusnya, apakah dengan cara begitu saya bisa mendapatkan untung yang konsisten pak, sekitar 0 , 93 taxa de dipotão jualbelipajak 0,6 jadi sekitar 0,23 Kalau anda bisa KONSISTEN beli di harga bawah dan jual (beberapa poin) di harga atas, tentu saja anda akan mendapat untung. Tapi main saham (ataupun instrumen finansial apapun) TIDAK SEMUDAH contoh yang Nur kemukakan. Katakan anda berhasil melakukan contoh anda 10 kali berturut-turut (kemungkinan yang sangat kecil terjadi), e um desconhecido 10 x 0,23 2,3. Tapi pada kali kesebelas, setelah anda beli PGAS (di 5300) lalu PGAS turun ke 4800. Anda rugi Rp 500 atau sekitar 9.4. Sepuluh kali jual-beli cuma untung 2.3. Sekali rugi langsung rugi 9.4. Total rugi setelah jual-beli 11x: 7.1. Ini BUKAN cara principal saham yang benar. Yang harus anda USAHAKAN terjadi adalah kebalikan skenario di atas. Artinya, boleh saja e um RUGI 10X sebesar 2.3, tapi kalau lagi UNTUNG sekali saja, usahakan untungnya 9.4. Oh ternyata begitu pak, Tapi susah pak membaca padrão dari saham yang dapat ganhar besar, saya takut rugi pak karena tidak bisa membaca padrão história harga sahamnya Jika misal di harga 4800 saya segurar saja pak, walau menunggu beberapa minggu sampai harganya menguat itu bagaimana pak. Seperti kejadian di minggu ini saham PGAS sempat turun ke 5.250 ternyata keesokan harinya mercado bullish pak menguat hingga 5.450. Saya lihat saham-saham dengan fundamental kuat seperti PGAS ini sangat menarik pak, karena bergerak osilasi selama beberapa bulan belakangan, naik turun yang sedikit ini berarti potensi untung kan pak ya, patternnya seperti quotsudah terbacaquot begitu pak. Apakah berarti saham-saham sem tendência seperti ini bisa dibilang menjanjikan keuntungan yang hampir pasti pak, dibanding saham-saham tendendo yang walau menjanjikan ganho besar tapi juga berisiko rugi besar pak. Kalau rencana anda adalah untuk mengambil untung kecil terus, sah-sah saja. Silahkan dicoba. Kalau saham turun, rekomendasi saya cuma satu: CUT-LOSS. Saya pribadi tidak tertarik pada saham TRENDLESS. Saya selalu berusaha mencari saham yang UPTREND. Salam kenal pak iyan, bersyukur saya ketemu blog ini. Saya ingin tanya pak, setelah lulus kuliah ekonomi saya ingin sekali menempuh jalur pendidikan formal segala seluk beluk tentang saham dan teman2nya. Menurut pak iyan, saya sebaiknya ambil sertifikasi apa dan kuliah S2 apa ya kalo saya ingin berkarir jadi broker di suatu perusahaan (nantinya sih berkhayal hanya bekerja dari rumah). Terima kasih pak ditunggu rekomendasinya Saya pribadi berpendapat bahwa belum ada jurusan PENDIDIKAN FORMAL yang benar-benar menyiapkan seseorang untuk berkarir sebagai quotpemainquot (investidor atau trader) saham. MBA mungkin mempersiapkan anda untuk mengelola keuangan perusahaan, tapi tidak untuk mengelola portofolio saham. Lagipula, hampir semua teori yang anda pelajari di perguruan tinggi adalah teori yang dibujo professor-professor yang bukan pemain saham. Teori-teori mereka bisa dikatakan bagus, tapi banyak asumsi-asumsi yang dipakai yang tidak sesuai dengan kondisi pasar sebenarnya. Kalau anda tidak percaya pada saya, saya harap anda percaya pada Peter Lynch e Joel Greenblatt. Peter Lynch (penulis buku quotOne Up On Wall Streetquot) e Joel Greenblatt (penulis buku quot The Little Book que ainda bate o Marketquot qu quot Você pode ser um mercado de ações Geniusquot) berpendapat bahwa pendidikan MBA tidak banyak membantu untuk sukses bermain saham. Perlu anda ketahui bahwa Peter Lynch dan Joel Greenblatt adalah pemain saham ulung, dan kedua-duanya punya gelar MBA dari universitas ternama. Jadi, saran saya adalah adalah anda TERJUN LANGSUNG ke dunia transaksi saham. Tapi dalam proses belajar, jangan mencemplungkan uang dalam jumlah nominal besar. Terjun langsung bisa dengan langsung menjadi pemain saham, atau bisa juga dengan bekerja di perusahaan broker saham. Kalau mau mancing ikan, anda tidak perlu kuliah 4 tahun untuk belajar biologi ikan. Akan lebih produktif kalau anda langsung saja memant ikan di kolamlaut mendompleng pemancing-pemancing yang sudah berpengalaman. Wah sarannya bermanfaat sekali pak. Saya terus terang menanyakan pemdidikan karena formal mlihat teman yang ambil sertifikasi CFA. Objetivo de sedangkan saya nantinya memang ingin bisa trading for living. Lalu jika tidak ada pendidikan formal, apa ada buku yang bagus untuk bisa saya pelajari pak sbg pemula saya dulu pernah meminta modul belajar CFA sama teman saya tapi karena sudah jarang ketemu jadi tidak kesampaian. Bukan hanya itu, kebanyakan orang indo Hanya buat buku untuk meraup kentungan, isinya bukan yang benar2 menuntun kita melangkah lebih jauh dari posisi qt sekarang ini (sbg pemula). Jadi saya bingung memilihi buku apa sebagai bahan pembelajaran Sertifikasi CFA dan sertifikasi-sertifikasi lainnya hanya berguna kalau anda ingin MENCARI KERJA. Bursa saham TIDAK PEDULI apakah anda punya gelar MBA, CFA, CTA (Chartered Technical Analyst), dan lain-lain. Artinya, hanya karena e um punya gelar MBA, CFA, CTA, tidak berarti e aaan não foram considerados principais saham. Tidak ada hubungan sama sekali antara sertifikasi dan kemampuan mencari uang dari transaksi saham. Tapi kalau tujuan anda adalah untuk mencari kerja, sertifikasi-sertifikasi tersebut tentu bermanfaat. Tentang buku-buku bagus tentang saham, silahkan kunjungi halaman quotBUKU. quot Buku rekomendasi saya semuanya dalam bahasa Inggris. Saya setuju dengan anda bahwa penulis buku saham di Indonesia banyak yang mengejar keuntungan dengan janji-janji bombastis. Halo pak Iyan, terimakasih blognya sangat membantu. Saya ada beberapa pertanyaan pak. 1. saya sudah melakukan trading dengan nilai corte perda 10 seperti pak Iyan sarankan, dan puji syukur sampai sekarang belum pernah terkena titik corte perda tesebut meskipun baru beberapa kali transaksi dibandingkan dahulu yang sering merugi. Tetapi saya ada masalah ketika akan menetapkan harga jual saham saya, mengingat saya adalah comerciante harian - mingguan dengan mengincar saham murah. Apa pak Iyan bisa memberi saran pada gaya trading saya ini terutama pada titik harga jual 2. saya mahasiswa semestre 6 dan pada libur kuliah ini ingin mengajukan magang, saya ingin mengajukan magang ke perusahaan investasi untuk menambah ilmu investasi khususnya analisis. Tapi saya merasa dilemma untuk tidak melakukan magang dan foco di trading saham pada libur kuliah. Apa bapak juga bisa memberikan saran perusahaan investasi apa saja yang terkenal di Indonésia mohon maaf pertanyaan saya panjang pak. Selalu sehat dan tetap lucro pak Iyan. TerimakasihSaham vs Forex, Siapa lebih Unggul Saham dibandingkan dengan forex Banyak orang yang menyatakan bahwa forex lebih unggul daripada Saham trading. Padahal sesungguhnya ada banyak keuntungan saham dibanding forex yang belum banyak orang ketahui. Diantaranya adalah: Biaya Transaksi lebih murah Keuntungan saham dibanding forex yang pertama adalah biaya transaksi yang dilakukan dalam sebuah investasi forex dapat mencakup biaya jasa dan juga biaya inap atau swap fee yang dihitung tiap hari sedangkan untuk kasus saham trading hanya mencakup biaya transaksi penjualan dan juga pembelian Yang hanya sebesar 0.15 hingga 0.25 dari nilai transaksinya tanpa biaya menginap. Oleh karena itu dapat dilihat bahwa biaya transaksi yang mungkin digunakan dalam sebuah forex lebih banyak daripada saham. Baca Juga. Review Spread Gila Dari Victory International Futures Jika forex dilakukan oleh corretor yang tida jelas asal usulnya maka hal ini dapat membahayakan, apalagi jika rekening di buka negri karena corretor tiba tiba dapat merugi atau malah menipu. Sedangkan untuk saham. Semuanya dilakukan dengan lebih aman karena ada jaminan dari pemerintah. Banyak yang berpendapat bahwa investasi dengan forex memiliki keuntungan yang lebih besar dan juga lebih banyak. Hal ini bisa dikatakan karena forex dapat memberikan keuntungan dari sisi dua arah. Akan tetapi hal ini juga menyebabkan kerugian bisa terjadi dari dua arah. Potensi untung dan juga potensi rugi biasnya memiliki hukum berbanding lurus. Hal ini juga berlaku untuk forex dan juga saham. Meski saham memiliki keuntungan yang lebih sedikit daripada forex, keuntungan saham dibanding forex terletak pada keamanan dari sistem tersebut. Baca Juga. Revise Spread Gila Dari Victory International Futures Termos de pesquisa entrantes: saham vs forex Forex vs saham saham atau forex forex atau saham saham forex pilih principal saham atau forex bursa saham vs forex forex saham main saham vs forex principal mana lebih untung forex atau saham Post Views: 1.054

No comments:

Post a Comment